Dalam dunia laboratorium, industri kimia, hingga sektor kesehatan, keselamatan kerja bukan sekadar prosedur—melainkan keharusan mutlak. Salah satu aspek yang sering dianggap sepele namun sangat krusial adalah penyimpanan bahan kimia. Bukan hanya soal tempat atau suhu penyimpanan, tapi juga soal kode warna pada chemical storage cabinet.
Ya, warna bukan cuma soal estetika di ruangan laboratorium. Di balik tiap warna pada lemari penyimpanan bahan kimia, tersembunyi makna dan fungsi penting yang mengacu pada standar keselamatan internasional. Salah pilih warna kabinet? Dampaknya bisa fatal—mulai dari reaksi kimia berbahaya, kebakaran, hingga ledakan.
Artikel ini akan membahas secara lengkap makna dari kode warna utama: kuning, biru, dan merah, serta alasan mengapa setiap pekerja di laboratorium wajib memahaminya.
Mengapa Warna Lemari Penyimpanan Kimia Penting?
Bahan kimia memiliki sifat dan risiko berbeda: mudah terbakar, korosif, beracun, reaktif, hingga eksplosif. Karena itu, penyimpanannya tidak bisa disamakan atau dilakukan sembarangan.
Dengan sistem kode warna pada lemari, pengguna bisa langsung:
Mengidentifikasi jenis bahan kimia
Memahami risiko utama dari bahan tersebut
Mengetahui prosedur darurat jika terjadi insiden
Kode warna ini juga menjadi panduan visual cepat bagi tenaga baru, tim keamanan, atau pemadam kebakaran saat merespons keadaan darurat.
1. Lemari Kuning (Yellow Cabinet): Untuk Bahan Kimia Mudah Terbakar
Contoh bahan:
- Etanol, metanol
- Aseton
- Tiner dan solvent industri
Karakteristik:
- Terbuat dari baja atau logam tahan panas
- Memiliki ventilasi dan sistem pengaman suhu
- Diberi label “FLAMMABLE” atau “COMBUSTIBLE”
Risiko utama:
- Kebakaran dan ledakan
Aturan penyimpanan:
- Jauhkan dari sumber panas atau api terbuka
- Jangan campur dengan oksidator atau bahan reaktif lainnya
2. Lemari Biru (Blue Cabinet): Untuk Bahan Kimia Korosif
Contoh bahan:
- Asam sulfat
- Asam klorida
- Natrium hidroksida (NaOH)
- Amonia pekat
Karakteristik:
- Terbuat dari bahan non-logam atau logam berlapis anti-korosi
- Dilengkapi tray anti-tumpah dan ventilasi tambahan
- Diberi label “CORROSIVE”
Risiko utama:
- Luka bakar, kerusakan alat, reaksi kimia berbahaya
Aturan penyimpanan:
- Jangan mencampur asam dan basa kuat
- Gunakan APD lengkap (sarung tangan, pelindung mata) saat membuka
3. Lemari Merah (Red Cabinet): Untuk Bahan Reaktif atau Oksidator
Contoh bahan:
- Hidrogen peroksida (H?O?)
- Kalium permanganat
- Amonium nitrat
Karakteristik:
- Dilengkapi sistem pengamanan ekstra
- Diberi label “OXIDIZER” atau “REACTIVE”
Risiko utama:
- Reaksi eksotermik, kebakaran spontan, ledakan
Aturan penyimpanan:
- Simpan di tempat kering dengan suhu stabil
H- indari menyimpan di dekat bahan mudah terbakar
Apa Risiko Jika Salah Menyimpan?
Menyimpan bahan kimia tidak sesuai kode warna bisa berdampak sangat berbahaya, seperti:
- Reaksi kimia tak terduga, misalnya antara oksidator dan solvent
- Kebakaran spontan akibat kenaikan suhu atau tumpahan
- Paparan gas toksik dari reaksi yang tak terkendali
- Kerusakan alat dan fasilitas akibat bahan korosif
- Cedera serius bahkan kematian
Tips Aman Mengelola Chemical Storage Cabinet
- Label semua kabinet dan bahan sesuai standar GHS
- Pisahkan bahan berdasarkan klasifikasi bahaya, bukan abjad
- Lakukan audit rutin pada penyimpanan bahan kimia
- Sosialisasikan sistem warna ke seluruh personel
- Gunakan APD setiap kali mengambil atau menyimpan bahan
- Batasi jumlah bahan yang disimpan, hindari penumpukan
Kesimpulan: Warna Adalah Kode Keselamatan
Warna pada chemical storage cabinet bukan dekorasi—melainkan sistem pengaman pertama yang bisa menyelamatkan nyawa. Di balik warna merah, kuning, dan biru, tersimpan sistem klasifikasi bahaya yang wajib dipahami oleh siapa pun yang bekerja dengan bahan kimia.
Jangan sepelekan warna. Jangan salah pilih cabinet.
Ingat: Warna Bisa Jadi Penentu Keselamatan. Satu Kesalahan Kecil Bisa Berakibat Fatal.
50/F, Menara BCA Grand Indonesia
JL. M.H. Thamrin No.1,
Jakarta Pusat 10310
Phone : 021 - 5012 3333
Email : dsp@indotara.id
Maggiore Business Loft No. 01-02
Gading Serpong,
Tangerang - Banten 15332
Phone : 021 - 5012 3333
Email : dsp@indotara.id
Millenium Industrial Estate
JL. Millenium 22 Blok R3 No. 1,
Cikupa, Tangerang - Banten 15720
Phone : 021 - 5012 3333
Email : dsp@indotara.id
Wisma HSBC Lt. 6 Suite B
Jalan Asia Afrika No.116,
Kota Bandung, Jawa Barat 40112
Phone : 021 - 5012 3333
Email : bdg.dsp@indotara.id
Japfa Indoland Center, Tower I Lt. 10/1008
JL. Jendral Basuki Rahmat 129-137
Surabaya 60271
Phone : 031 - 3360 1491
Email : sby.dsp@indotara.id
Wisma HSBC Lt. 6 suite 609
JL. Gajah Mada No.135,
Semarang, Jawa Tengah - 50134
Phone : 024 - 40 300 893
Email : smg.dsp@indotara.id
Sutomo Tower Lantai 5H
JL. Sutomo Ujung No.28,
Kota Medan, Sumatera Utara 20235
Phone : 061 - 50 300 595
Email : mdn.dsp@indotara.id
Benoa Square Lt. 2
JL. Bypass Ngurah Rai No. 21 A Kedonganan,
Kuta Badung - Bali Indonesia 80361
Phone : 021 - 5012 3333
Email : bali.dsp@indotara.id
Fajar Graha Pena Lt. 5
JL. Urip Sumoharjo No. 20,
Makassar - Sulawesi Selatan 90234
Phone : 021 - 5012 3333
Email : mks.dsp@indotara.id
Panin Tower Lt. 8 Grand Sudirman
JL. Jendral Sudirman No.7 Klandasan Ilir,
Balikpapan Kota - Kalimantan Timur 76114
Phone : 021 - 5012 3333
Email : bpp.dsp@indotara.id
Hartono Mall Yogyakarta Lt. 3
Kaliwaru, Condongcatur,
Sleman, Yogyakarta 55281
Phone : 021 - 5012 3333
Email : yog.dsp@indotara.id
Marina Bay Financial Centre Tower 3
17F, 12 Marina Boulevard
Singapore - 018982
Phone : 021 - 5012 3333
Email : sing.dsp@indotara.id
Customer Feedback
Kritik dan saran dari Anda sangat berharga bagi kami. Silakan kirimkan kritik, saran, atau keluhan Anda melalui email ini. Kami berkomitmen untuk memberikan layanan terbaik.