Posted Date, 03 June 2023
Editor: Farhan
Penulis: MUHAMMAD SYAFAAT
Pada zaman modern saat ini penggunaan mesin las sangat penting dalam industri konstruksi karena dapat digunakan untuk menggabungkan material logam dan logam campuran, serta menghasilkan pengelasan yang kuat dan tahan lama. Beberapa aplikasi pengelasan pada konstruksi antara lain konstruksi bangunan, jembatan dan jalan tol, konstruksi kapal dan konstruksi infrastruktur. Pengelasan merupakan sarana yang digunakan untuk menghasilkan pembuatan yang lebih baik, oleh karena itu rancangan las dan teknik pengelasan harus benar-benar memperhatikan dan menyesuaikan antara spesifikasi mesin las dengan kegunaan kontruksi serta kegunaan dalam konstruksinya.
Prosedur pengelasan terkesan terlihat sepele dan sederhana, namun sebenarnya banyak hal-hal penting yang harus diatasi dimana pemecahannya memerlukan bermacam-macam pemahaman. Jadi dapat diungkapkan bahwa dalam perancangan konstruksi bangunan dan mesin dengan sambungan las, harus direncanakan pula tentang teknik pengelasan, cara pemeriksaan, bahan las dan jenis las yang akan difungsikan berdasarkan kegunaan dari bagian-bagian bangunan dan mesin yang dirancang.
Mesin las MIG (Metal Inert Gas) adalah jenis mesin las yang menggunakan gas inert, seperti argon atau helium, sebagai pelindung saat proses pengelasan. Proses pengelasan MIG melibatkan penggunaan kawat pengelas yang terus-menerus dimakan oleh mesin las, dan kemudian dileburkan untuk membentuk ikatan antara dua bahan logam yang ingin dihubungkan.
Keuntungan menggunakan mesin las MIG adalah kemampuan untuk melakukan pengelasan yang cepat dan efisien pada berbagai jenis logam, termasuk baja, aluminium, dan stainless steel. Mesin las MIG juga memungkinkan pengaturan arus dan voltase yang akurat, sehingga pengguna dapat mengontrol kecepatan dan kualitas pengelasan.
Mesin las MIG umumnya digunakan di industri otomotif, permesinan, dan konstruksi, serta dalam produksi dan perbaikan berbagai jenis mesin dan peralatan. Namun, mesin las MIG memerlukan perawatan dan pemeliharaan yang teratur untuk memastikan kinerjanya yang optimal dan memperpanjang masa pakainya.
Proses pengelasan MIG (Metal Inert Gas) biasanya menggunakan arus searah (DC) sebagai sumber listriknya. Arus searah memungkinkan arus listrik mengalir dalam satu arah dari elektroda kawat pengelas ke benda kerja yang ingin dihubungkan.
Selama proses pengelasan MIG, kawat pengelas yang terus menerus dimakan oleh mesin las diarahkan ke titik pengelasan di antara dua benda kerja. Setelah kawat pengelas menyentuh benda kerja, arus listrik dialirkan melalui kawat tersebut dan melelehkan bahan pengelas. Cairan pengelas kemudian mengalir ke sambungan benda kerja dan membentuk ikatan kuat.
Pada umumnya, arus searah digunakan dalam proses pengelasan MIG karena arus tersebut dapat menghasilkan kekuatan yang lebih konsisten dan memungkinkan pengelasan yang lebih stabil pada logam-tipis dan logam-non-ferrous seperti aluminium dan stainless steel. Namun, beberapa mesin las MIG juga dapat mengoperasikan arus bolak-balik (AC) atau campuran antara DC dan AC tergantung pada jenis pengelasan dan logam yang digunakan.
Berikut ialah hal yang sangat penting untuk diketahui yaitu komponen-komponen utama dari pengelasan mesin las MIG untuk menunjang aktifitas pengelasan,
Peralatan utama las MIG (Metal Inert Gas)
1. Mesin Las
Sistem pembangkit tenaga pada mesin MIG pada prinsipnya sama dengan mesin SMAW yaitu mesin las arus bolak-balik (AC) dan arus searah (DC), namun sesuai dengan tuntutan pekerjaan dan jenis bahan yg di las, umumnya mesin las MIG menggunakan arus searah (DC).
2. Unit pengontrol Kawat Elektroda (Wire Feeder)
Perangkat yang digunakan dalam proses pengelasan untuk mengatur laju pengumpanan kawat pengelas ke sambungan pengelasan.
3. Welding Gun
Perangkat yang digunakan dalam proses pengelasan untuk menyalurkan arus listrik ke kawat pengelas dan benda kerja yang akan dihubungkan.
4. Kabel Las dan Kabel Control
Kedua jenis kabel yang digunakan dalam proses pengelasan. Kabel las digunakan untuk menghubungkan sumber daya listrik ke welding gun, sementara kabel kontrol digunakan untuk menghubungkan unit pengendali ke welding gun.
5. Regulator Gas Pelidung
Regulator ini berfungsi untuk mengontrol tekanan gas pelindung seperti argon, helium, atau campuran gas inert yang akan digunakan selama pengelasan.
6. Pipa Kontak
Pipa kontak berfungsi sebagai penghubung antara kawat elektroda dan busur listrik yang terbentuk selama proses pengelasan. Pipa kontak juga berfungsi sebagai penghantar panas dan arus listrik selama pengelasan.
7. Nozzle Gas Pelindung
Berfungsi untuk mengalirkan gas pelindung ke area pengelasan untuk melindungi busur listrik dan logam yang sedang dielas dari pengaruh atmosfer.